Happy browsing here. ^,^

Selasa, 24 November 2009

SILAKAN UNTUK BERPERILAKU RAMAH LINGKUNGAN : TIPS – TIPS RINGAN YANG DAPAT DILAKUKAN MULAI DARI SEKITAR KITA.

Apa yang bisa kita lakukan dalam kehidupan sehari-hari

· Mengurangi Polusi

Kita sering mencemari udara dan air. Membakar sampah dan emisi gas buang kendaraan bermotor merupakan sumber pencemaran udara dan ini meningkatkan masalah efek rumah kaca bumi kita (mempengaruhi dan merusak lapisan ozone yang melindungi kita/sebagai filter dari panas sinar ultraviolet sinar matahari).

  1. jangan membakar sampah daun-dauanan, dibikin menjadi kompos saja mereka, yang selanjutnya dapat kita pakai pupuk tersebut untuk tanaman yang kita pelihara..
  2. Membuang sisa dapur seperti minyak goreng dan lemak ke tanah, jangan ke saluran air atau toilet.
  3. Gunakanlah transportasi umum. Dengan menggunakan sarana transportasi secara maksimal, diharapkan lalu lintas kendaraan di jalan raya menjadi minimal, dan ini berarti gas buang yang dikeluarkan oleh kendaraan menjadi berkurang seiring dengan berkuranya sumber gas buang tersebut..
  4. Menanam pohon, karena salah satu fungsi pohon ini adalah daun-daunnya menyerap karbondioksida (seperti dari gas buang kendaraan, pembakaran sampah, dan sebagainya) dan mengeluarkan oksigen yang berguna bagi kita..

· Hemat Energi

Energi adalah sangat penting baik itu untuk tanaman, binatang maupun manusia untuk kelangsungan hidupnya. Matahari dan bahan bakar fosil adalah sumber utama energi. Gas yang terbuang dari pembakaran bahan bakar dari fosil mencemari udara. Hemat energi hari ini berarti nilai yang didapat dari sumber daya akan lebih panjang.

1 Matikan lampu, kipas angin, TV, radio ketika kita tidak menggunakan lagi.

2 Membaca di dekat jendela bila memungkinkan ; agar cahaya masuk dan memungkinkan untuk membaca dengan jelas.

3 Gunakan pakaian yang ramah lingkungan.

· Hemat Air

Segala kehidupan di muka bumi ini sangat membutuhkan air. Air bersih adalah yang terutama. Hanya satu persen saja dari seluruh jumlah air di permukaan bumi ini yang dapat digunakan untuk dikonsumsi. Hemat air berarti juga hemat uang ; dan kadang membutuhkan pembabatan hutan yang cukup luas hanya untuk membangun sebuah dam.

  1. Jangan membuang-buang air ; gunakan setelan kran yang sedang saja dan matikan/tutup rapat bila selesai digunakan.
  2. Gunakan ulang sisa air untuk menyiram tanaman di kebun/halaman.
  3. Kumpulkan air hujan dalam wadah bila memungkinkan, gunakan untuk keperluan lain nantinya seperti mencuci, mengepel dan lain-lain.

· Menanam Pohon

Tanaman menyerap karbon doksida, menproduksi oksigen, untuk tempat berteduh, menghasilkan kayu, buah-buahan, bunga dan rumah untuk binatang. Tanaman membuat sekolah terlihat lebih asri dan bertindak sebagai benteng dari suara bising dan debu. Mereka membantu membikin udara jadi bersih dan segar.

  1. Tanamlah tanaman lokal di sekitar kita ; tanaman langka yang ada di Yogyakarta.
  2. Carilah saran yang terbaik untuk menanam pohon yang tepat di lokasi yang tepat pula.

· Membuang Sampah

Sampah adalah barang-barang yang biasanya dibuang orang-orang karena dianggap tidak dapat dipakai lagi fungsinya. Banyak barang yang sebenarnya masih bisa didaur ulang atau digunakan ulang (re-use). Mengurangi sampah berarti membantu meringankan beban TPA menampung sampah dan membantu menhemat sumber daya alam agar dapat digunakan secara berkelanjutan untuk generasi mendatang.

  1. Jangan membeli secara berlebihan produk-produk dalam kemasan.
  2. Pilah dan jual barang-barang yang bisa didaur ulang seperti kaleng, botol dan kertas.
  3. Jangan bakar sampah organik ( dedauan, sisa dapur, sayuran, dan lain-lain ). Mulailah untuk membuat pos kecil untuk komposting ; kumpulkan seluruh sampah organik dan timbun di dalam lubang di tanah.
  4. Sediakan tempat untuk memilah barang jadi 3 bagian : satu untuk barang recycle, satu untuk barang re-use, satu untuk yang komposting. Atau untuk lebih sederhana dahulu, pisahkan dalam sampah organik (dapat dijadikan kompos) dan sampah non-organik (seperti plastik, kaca, dll).


Read More...

Rabu, 11 November 2009

Membuat Kompos dari Sampah Rumah Tangga

Sampah Rumah Tangga terdiri dari sampah organik dan anorganik.

Sampah organik dibagi dua yaitu :

  1. Sampah Organik Hijau (sisa sayur mayur dari dapur)
    Contohnya : tangkai/daun singkong, papaya, kangkung, bayam, kulit terong, wortel, labuh siam, ubi, singkong, kulit buah-buahan, nanas, pisang, nangka, daun pisang, semangka, ampas kelapa, sisa sayur / lauk pauk, dan sampah dari kebum (rumput, daun-daun kering/basah) .
  2. Sampah Organik Hewan yang dimakan seperti ikan, udang, ayam, daging, telur dan sejenisnya.

Sampah anorganik yaitu berupa bahan-bahan seperti kertas, karton, besek, kaleng, bermacam-macam jenis plastik, styrofoam, dll.

Sampah organik hijau dipisahkan dari sampah organik hewan agar kedua bahan ini bisa diproses tersendiri untuk dijadikan kompos. Sedangkan sampah anorganik berupa plastik dikurangi pemakaiannya, memakai ulang barang-barang yang diperlukan, didaur ulang, yang masih bersih dikumpulkan dan diberikan kepada pemulung.

Sampah anorganik yang dapat didaur ulang misalnya :

- kemasan-kemasan plastik untuk dijadikan tas.

- Botol plastik bekas dapat dibuat menjadi tutup gelas.

- Gelas plastik bekas dapat dibuat pot-pot tanaman

Sampah yang bersih dapat dijual/diberikan pada pemulung. Misalnya karton, kardus, styrofoam, besek, botol, plastik-plastik kemasan makanan, kantong-kantong plastik, koran, majalah, kertas-kertas, dan sebagainya. Jenis-jenis yang bersih ini pisahkan dalam satu kantong, langsung saja diberikan pada pemulung tanpa dibuang ke bak sampah terlebih dahulu.

Sampah yang benar-benar kotor dan kita tidak bisa mendaur ulang, tidak layak diberikan pada pemulung. Inilah yang dibuang dalam bak sampah. Dengan demikian kita dapat membantu mengurangi volume sampah yang dibuang di TPA (Tempat Pembuangan Akhir).

Mendaur Ulang Sampah Dapur Rumah Tangga

Alternatif 1 :

Siapkan :

  1. Kardus
  2. Bantalan yang dibuat dari sabut kelapa yang dibungkus dengan kasa nyamuk plastik
  3. 5-6 kg kompos yang dibuat dari tumbuh-tumbuhan
  4. Sampah yang telah dipotong-potong ukuran 2 - -4 cm
  5. Alat pengaduk
  6. Karung plastik yang berpori-pori (untuk membungkus kardus) atau keranjang tempat cucian baju kotor (takakura).

Cara membuat :

  1. Letakkan bantalan sabut kelapa diatas adukan kompos + sampah
  2. Lakukan lapis demi lapis sampai kardus penuh. Kardus disimpan di dalam keranjang (takakura) atau bungkus dengan karung plastik yang berpori. Letakkan ditempat yang tidak terkena hujan dan terik matahari. Setiap 3-4 hari dibuka dan diaduk-aduk, lakukan terus sampai seluruh sampah menjadi hitam, hancur.
  3. Sampah telah berubah menjadi kompos siap pakai/dijual. (untuk dijual, diayak terlebih dahulu). Jika kardus pertama penuh, buatlah kardus kedua, dst.

Alternatif 2 :

  1. Wadah drum, ember plastik atau gentong
  2. Wadah diberi lubang didasarnya untuk pertukaran udara
  3. Bahan sampah yang dipotong 2 – 4 cm
  4. Mikroorganisma pengurai sebagai aktivator. Contohnya EM-4, Starbio, Temban. Bahan-bahan ini bisa diganti dengan kompos dari tumbuh-tumbuhan.
  5. Air
  6. Alat pengaduk.

Cara membuat :

  1. Bahan sampah dimasukkan didalam wadah selapis, kemudian ditambahkan kompos atau mikroorganisma pengurai
  2. Lakukan terus menerus selapis demi selapis sampai wadah penuh
  3. Disiram dengan air secara merata
  4. Pada hari ke 5 -7, media dapat diaduk-aduk. Pengadukan diulang setiap lima hari dan dihentikan sampai sampah menjadi hitam dan hancur.
  5. Sampah telah berubah menjadi kompos.

Catatan :

Pengaturan suhu merupakan faktor penting dalam pengomposan. Salah satu faktor yang sangat menentukan suhu adalah tingginya tumpukan. Tumpukan lahan yang terlalu rendah akan berakibat cepatnya kehilangan panas. Ini disebabkan tidak adanya cukup material untuk menahan panas yang dilepaskan sehingga mikroorganisma tidak akan berkembang secara wajar. Sebaliknya bila timbunan terlalu tinggi, akan terjadi kepadatan bahan organic yang diakibatkan oleh berat bahan sehingga suhu menjadi sangat tinggi dan tidak ada udara di dalam timbunan. Tinggi timbunan yang memenuhi syarat adalah 1,2 – 2,0 meter dan suhu ideal selama proses pengomposan adalah 40 derajat-50 derajat C.

Untuk mempercepat terjadinya proses pengomposan, maka pH timbunan harus diusahakan tidak terlalu rendah. Namun, pH timbunan yang rendah dapat dicegah dengan pemberian kapur, abu dapur atau abu kayu.

Bahan mentah yang baik untuk penguraian atau perombakan berkadar air 50 – 70 %. Bahan dari hijauan biasanya tidak memerlukan tambahan air, sedangkan cabang tanaman yang kering atau rumput-rumputan harus diberi air saat dilakukan penimbunan. Kelembaban timbunan secara menyeluruh diusahakan sekitar 40 – 60 %.

Pada saat pengomposan akan timbul asap dari panas yang dikeluarkan. Hal ini akan mengakibatkan timbunan bahan menjadi kering. Agar hal ini dapat diketahui sedini mungkin, ke dalam timbunan perlu ditancapkan bambu panjang.

Read More...

ARSIP
Photobucket/>

Tukeran Link Yuk...!
Silahkan copy kode di atas...!
Saya akan segera link balik...!
Pokemon Indonesia